Tuesday 10 February 2015

2 Tahun di Taman Kanak-kanak

Teman-teman tahu rasanya berada di Taman Kanan-kanak selama 2 tahun?  Rasanya itu seperti tidak naik kelas. Sedih sekali. Merasa paling bodoh. Merasa paling cemen. Merasa takut kalau ngompol di celana lagi. Padahal pikirku aku sudah cukup pintar, cerdas, berani, dan siap untuk mengenakan seragam putih merah. Tapi kenapa?

Pertanyaan kenapa pun selalu terngiang dalam pikiranku selama libur panjang. Bahkan menjadi sangat jengkel ketika,

"Nak, kamu sekarang kelas 1 ya?"

"Tidak pak, saya masih TK."

"O, berarti kamu tidak naik kelas ya? Makanya belajar yang rajin, ya."

"Arrgh. Kalau badanku gedhe, udah ku buat babak belur tu bapak-bapak!" (pikirku)

Tetapi apa daya, nunggu 15 tahun lagi baru badanku udah gedhe.

Sedih di pagi hari pun menjadi sarapanku selama libur panjang hingga hari pertama masuk TK. Di hari pertama, aku serasa seperti anak TK berbadan besar yang tidak berotak. Bagaimana tidak? Teman-teman satu kelasku badannya kecil-kecil semua.

Tetapi perasaan sedih itu pun hilang ketika aku akan lulus dari TK. Bahkan aku pun merasa bersyukur bisa 2 tahun belajar di Taman Kanak-kanak. Mengapa demikian.

1. Aku mengetahui bahwa diriku belum siap secara fisik untuk masuk SD. Berarti kalau masalah otak tentu jangan ditanya!

2. Aku melihat anak yang dulu satu TK denganku tetapi tidak naik kelas sehingga membuatku berpikir bahwa tidak ada gunanya punya badan sebesar gajah jika otaknya hanya sebesar biji wijen.

3. Aku yang sekarang lebih baik dari sebelumnya.

Sekian. Salam dari ANAK SEKOLAHAN

0 komentar:

Post a Comment